Cara Membaca Grafik Snellen Untuk Mengetahui Ketajaman Mata

Dalam upaya mengetahui ketajaman mata, diantara tes yang paling populer adalah tes ketajaman dengan menggunakan grafik Snellen. Contohnya ada dibawah.

Pemeriksaan ini dilakukan dengan menutup salah satu mata, dan pasien diminta untuk membaca huruf dari paling atas satu persatu hingga yang paling bawah. Pemeriksaan berhenti bila pasien sudah bisa membaca huruf paling bawah atau ketika ia gagal menyebutkan huruf dengan benar. Hasilnya akan dilihat dari angka yang ada disampingnya.

Pada gambar diatas, ada angka 20/200, 20/100 dan terus hingga 20/20. Dipergunakan angka 20 karena ini adalah contoh grafik Snellen diluar negeri yang memakai satuan panjang berupa kaki. Maksudnya 20/200 adalah, pasien tersebut bisa membaca hal yang orang dengan mata normal bisa baca pada jarak 200 kaki, di jarak 20 kaki. Kemudian, 20/100 berarti sesuatu yang orang normal bisa lihat dengan normal di jarak 100 kaki, baru bisa dia lihat di jarak 20 kaki. Dan 20/20 berarti apa yang orang normal bisa lihat di jarak 20 kaki, bisa ia lihat dengan normal juga di jarak 20 kaki, atau dengan kata lain, hasilnya normal. Di Indonesia, dengan patokan jarak berupa meter, angkanya bukan lagi 20/20, tapi 6/6. 6/7.5, 6/9 dan seterusnya hingga 6/60.

Pelaporan Hasil Pemeriksaan

Ketajaman penglihatan dilaporkan sebagai rasio X/Y, X merupakan jarak pasien ke bagan yang digunakan sedangkan Y merupakan baris terkecil yang masih dapat dibaca oleh pasien. Hasil pemeriksaan harus dicatat untuk masing-masing mata. Dokter juga harus mencatat apakah pasien menggunakan kacamata atau lensa kontak, serta apakah visus membaik ketika menggunakan pinhole.

Contoh hasil pemeriksaan visus: Visus oculi dextra (OD): tanpa kacamata, 6/16, membaik menjadi 6/9 dengan penggunaan pinhole.

Pada pemeriksaan jarah jauh dengan metode manual maka hasil pemeriksaan adalah sebagai berikut :

  1. Visus 6/6       : visus normal yaitu obyek tersebut dapat dilihat pada populasi dengan mata yang normal dari jarak 6 meter maka pasien dapat melihat dari jarak 6 meter
  2. Visus <6/6     : gangguan ketajaman penglihatan jarak jauh sebagai contoh hasil 6/20 maka obyek tersebut dapat dilihat pada populasi dengan mata yang normal dari jarak 20 meter maka pasien dapat melihat dari jarak 6 meter
  3. Visus 1/60     : melihat jari dari jarak 1 meter di mana normalnya dapat dilihat dari jarak 60 meter
  4. Visus 1/300   : hanya dapat melihat lambaian tangan
  5. Visus 1/∞       : disebut juga sebagai visus persepsi cahaya di mana hanya mengetahui ada atau tidaknya cahaya, kemudian dibedakan apabila dapat menentukan arah datangnya cahaya maka disebut sebagai persepsi cahaya dengan arah namun bila tidak mengetahui arah datangnya cahaya maka disebut sebagai persepsi cahaya tanpa deteksi arah [6]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *