Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2

A. Pengertian
Diabetes melitus adalah keadaan di mana kadar glukosa tinggi, kadar insulin tinggi atau normal namun kualitasnya kurang baik, sehingga gagal membawa glukosa masuk dalam sel, akibatnya terjadi gangguan transport glukosa yang dijadikan sebagai bahan bakar metabolisme energi.


B. Hipoglikemi
Adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula di dalam darah berada di bawah kadar normal dan merupakan komplikasi yang umum terjadi pada individu dengan diabetes. Tingkat gula yang rendah dapat tiba tiba menjadi terlalu rendah karena berbagai alasan, termasuk aktivitas fisik yang berlebihan, penggunaan dosis yang kuat untuk insulin atau tidak cukup makan/makan terlambat.

  1. Gejala Ringan Hipoglikemia :
    a. Merasa tidak nyaman
    b. Lelah
    c. Pusing
    d. Pucat
    e. Gemetar.
    f. Merasa lapar
    g. Jantung berdebar debar
    h. Sulit berkonsentrasi
    i. Mudah marah
  2. Gejala berat hipoglikemia
    a. Mengantuk.
    b. Gangguan penglihatan
    c. Kebingungan
    b. Kejang
    c. Hilang kesadaran
  3. Cara penanganan hipoglikemia :
    a. Periksa kadar glukosa darah klien
    b. Berikan klien setengah cangkir jus buah untuk diminum
    c. Periksa tanda tanda vital klien
    d. Tes ulang kadar glukosa darah klien
    e. Berikan klien camilan kecil yang mengandung karbohidrat dan protein
    f. Dokumentasikan keluhan klien, tindakan yang diambil dan hasilnya

C. Pengkajian Data
a. Sering buang air kecil, terutama saat malam hari (nokturia)
b. Sering merasa haus.
c. Sering merasa lapar.
d. Berat badan turun.
e. Luka yang sulit sembuh.
f. Mudah terserang infeksi.
g. Kulit gatal.
h. Pandangan kabur.
i. Kelelahan.
j. Nyeri atau mati rasa pada kaki dan tangan.
k. Kesemutan

D. Masalah Keperawatan

  1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah, ditegakkan bila didapatkan data:
    Hipoglikemia ( kadar gula darah sewaktu dibawah 60 mg/dL, mengantuk, pusing dan gangguan koordinasi), atau
    hiperglikemia ( kadar gula darah sewaktu diatas 200 mg/dL, lelah atau lesu).
  2. Defisit nutrisi, ditegakkan jika ditemukan data penurunan berat badan minimal 10% dari berat badan ideal (kurus).
  3. Risiko ketidakseimbangan elektrolit, ditegakkan jika terdapat faktor risiko ketidakseimbangan cairan, gangguan mekanisme regulasi.
  4. Risiko infeksi, ditegakkan jika terdapat faktor risiko penyakit kronis.

E. Perencanaan Keperawatan

  1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah
    a. Manajemen hipoglikemia
    b. Manajemen hiperglikemia
    c. Dukungan kepatuhan program pengobatan
    d. Edukasi diet
    e. Pemantauan nutrisi
  2. Defisit Nutrisi
    a. Manajemen nutrisi
    b. Dukungan kepatuhan program pengobatan
    c. Edukasi diet
    d. Manajemen hipoglikemia
    e. Manajemen hiperglikemia
  3. Risiko ketidakseimbangan elektrolit
    a. Pemantauan elektrolit
    b. Edukasi perawatan selang drain
    c. Manajemen elektrolit hipoglikemia
    d. Manajemen elektrolit hiperglikemia
    e. Manajemen cairan
  4. Risiko infeksi
    a. Pencegahan infeksi
    b. Manajemen nutrisi
    c. Perawatan luka
    d. Pemantauan nutrisi

E. Evaluasi

  1. Kestabilan kadar glukosa dalam darah meningkat
  2. Status nutrisi meningkat
  3. Keseimbangan elektrolit meningkat
  4. Tingkat Infeksi menurun

F. Edukasi pada pasien DM tipe 2

  1. Proses penyakit meliputi pengertian, jenis, penyebab dan tanda gelaja DM.
  2. Diet
  3. Aktifitas fisik
  4. Pemantauan kadar gula dalam darah
  5. Pencegahan DM
  6. Kontrol ke fasilitas kesehatan

DAFTAR PUSTAKA
PPNI(2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik(1st ed.). Jakarta DPP PPNI.
PPNI(2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan(1st ed.). Jakarta:DPP PPNI.
PPNI(2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st Ed.) Jakarta: DPP PPNI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *