Menyusun Rencana Asuhan Keperawatan
Pengertian Perencanaan
• Menurut Kozier et.al (1995) perencanaan adalah sesuatu yang telah dipertimbangkan secara mendalam, tahap yang sistimatis dari proses keperawatan meliputi pembuatan keputusan dan pemecahan masalah.
• Tahap perencanaan merupakan merupakan suatu proses penyusunan berbagai intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan atau mengurangi masalah-masalah klien.
• Intervensi keperawatan adalah segala treatmen yang dikerjakan perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinik untuk mencapai luaran (outcome) yang diharapkan
Komponen Tahap Perencanaan
a. Membuat prioritas urutan masalah
Setelah merumuskan diagnosis keperawatan diurutkan dengan prioritas tinggi, sedang dan rendah.
• Masalah dengan prioritas tinggi mencerminkan situasi yang mengancam hidup (misalnya masalah yang berhubungan dengan oksigenisasi).
• Masalah dengan prioritas sedang berhubungan dengan situasi yang tidak gawat dan situasi yang tidak mengancam hidup klien (misalnya higiene individu),
• Masalah dengan prioritas rendah tidak berhubungan secara langsung dengan keadaan sakit atau prognosis yang spesifik (misal masalah keuangan).
b. Menetapkan tujuan dan kriteria hasil
1) Tujuan berfungsi untuk mengevaluasi keefektifan rencana asuhan.
• Tujuan dibagi menjadi dua yaitu tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek.
• Tujuan jangka panjang mengidentifikasi arah keseluruhan atau hasil akhir perawatan dan mungkin belum tercapai sampai pasien
pulang.
• Tujuan jangka pendek merupakan pedoman yang lebih spesifik untuk perawatan dan biasanya harus terpenuhi sebelum pemulangan atau pindah ruang lain.
2) Kriteria hasil , merupakan tujuan dan sasaran yang realistik dan dapat diukur dimana pasien diharapkan untuk mencapainya.
• Kriteria hasil dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan.
• Syarat untuk membuat kriteria hasil memberikan kriteria evaluasi yang dapat di ukur untuk menentukan keberhasilan atau kegagalan. Dalam istilah lain adalah SMART :
• S= Spesific , tujuan harus spesifik tidak boleh memiliki arti ganda, tujuan dan hasil difokuskan kepada pasien yang mencerminkan perilaku serta respon klien yang dapat diperkirakan sebagai hasil dari intervensi keperawatan
• M= measureable , tujuan dapat di ukur khususnya pada perilaku klien yang dapat dirasakan, dilihat, diraba.
• A= Achievable , tujuan yang harus dicapai dituliskan dalam istilah yang dapat diukur sehingga memungkinkan perawat dapat mengukur dan menilai secara objektif perubahan status klien
• R= Realitic, tujuan dan hasil harus dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah diharapkan singkat dan jelas , dan dapat memberikan perawat dan klien bisa merasakan pencapaiannya.
• T= Time, ada batasan waktu untuk mencapai tujuan , membantu perawat dan klien dalam menentukan kemajuan dari suatu intervensi yang telah dibuat
3) Menetapkan Intervensi
Intervensi keperawatan merupakan tindakan spesifik yang akan diimplementasikan oleh perawat untuk membantu klien dalam mencapai kriteria hasil.
Klasifikasi intervensi keperawatan
a) Fisiologis
Katagori intervensi keperawatan yang ditujukkan untuk mendukung fungsi dan regulasi homeostasis , yang terdiri atas
• Respirasi, yang memuat kelompok intervensi keperawatan yang memulihkan fungsi pernafasan dan oksigenisasi
• Sirkulasi, yang memuat kelompok intervensi keperawatan yang memulihkan fungsi jantung dan pembuluh darah
• Nutrisi dan cairan, kelompok intervensi keperawatan yang memulihkan fungsi gastrointestinal, metabolisme dan regulasi cairan dan elektrolit
• Eliminasi fecal, kelompok intervensi keperawatan yang memulihkan fungsi eliminasi fecal dan urinaria
• Aktivitas dan istirahat, kelompok intervensi keperawatan yang memulihkan fungsi muskuloskeletal , penggunaan energi serta istirahat / tidur
• Neurosensori, kelompok intervensi keperawatan yang memulihkan otak dan saraf
• Reproduksi dan seksualitas, kelompok intervensi keperawatan yang melibatkan fungsi reproduksi dan seksualitas
b) Psikologis
Katagori intervensi yang ditujukan untuk mendukung fungsi dan proses mental
• Nyeri dan keamanan , yang memuat kelompok intervensi yang meredekan nyeri dan dan meningkatkan kenyamanan
• Integritas ego, yang memuat kelompok intervensi yang memulihkan kesejahteraan diri sendiri secara emosional
• Pertumbuhan dan perkembangan, yang memuat kelompok intervensi yang memulihkan fungsi pertumbuhan dan perkembangan
c) Perilaku
Katagori intervensi keperawatan yang ditujukan untuk mendukung perubahan perilaku atau pola hidup sehat, yang terdiri atas
• Kebersihan diri, yang memuat kelompok intervensi yang memulihkan perilaku sehat dan merawat diri
• Penyuluhan dan pembelajaran yang memuat kelompok intervensi yang meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku sehat
d) Relasional
Katagori intervensi keperawatan yang ditujukan untuk mendukung hubungan interpersonal atau interaksi sosial terdiri atas:
• Interaksi sosial yang memuat kelompok intervensi yang memulihkan hubungan antara individu dengan individu lainya
e) Lingkungan
Katagori intervensi keperawatan yang ditujukkan untuk mendukung keamanan lingkungan dan menurunkan resiko gangguan kesehatan yang terdiri dari:
• Keamanan dan proteksi, yang memuat kelompok intervensi yang meningkatkan keamanan dan menurunkan resiko cedera akibat ancaman dari lingkungan internal maupun eksternal
Komponen Rencana Tindakan
Komponen yang harus diperhatikan dalam penulisan rencana tindakan adalah sebagai berikut:
1) Waktu, semua rencana keperawatan harus diberi waktu untuk mengidentifikasi tanggal dilaksanakan dan keberhasilannya
Contoh : pertahankan balance cairan seimbang selama 24 jam
2) Menggunakan Kata kerja semua tindakan keperawatan secara jelas menjabarkan setiap kegiatan
Contoh : lakukan kompres hangat selama 20 menit
3) Subjek, adalah menunjukkan siapa yang menerima tindakan perawat; pasien, keluarga , kelompok atau masyarakat.
4) Hasil adalah menunjukkan hasil akhir yang dituju dari tindakan keperawatan ( sesuai kriteria hasil)
5) Tanda tangan perawat