Fisioterapi Dada
Fisioterapi dada akan mendapatkan hasil yang efektif jika dilakukan sesuai tahapannya yaitu:
a. Postural drainage: Tindakan fisioterapi secara pasif yang dilakukan untuk melepaskan sekret dari berbagai segmen paru dengan menggunakan gaya gravitasi. Memposisikan pasien harus sesuai dengan area paru yang tersumbat oleh sekret sehingga sekret yang berada di bronkus akan bergerak ke arah trakea. Contoh:
1) sekret berada di bronkus lobus kanan (paru kanan) maka posisi pasien adalah miring ke kiri.
2) sekret berada bronkus lobus kiri (paru kiri) maka posisi pasien adalah miring ke kanan.
3) sekret berada di bronkus lateral kanan basalis (bawah) maka posisi pasien adalah berbaring miring ke kiri dan posisi Trendelenburg (dengan kaki lebih tinggi dari kepala).
4) sekret berada di bronkus lateral kiri basalis (bawah) maka posisi pasien adalah berbaring miring ke kanan dan posisi Trendelenburg (dengan kaki lebih tinggi dari kepala).
b. Perkusi/clapping: tepukan yang dilakukan pada dinding dada atau punggung dengan tangan di bentuk seperti mangkok.
Vibrasi: kompresi dan getaran manual pada dinding dada dengan tujuan menggerakkan sputum kearah jalan napas yang besar.
Tindakan perkusi dan vibrasi dilakukan 3 – 5 menit setiap bagian paru.
c. Pemberian oksigen
Peralatan yang harus disiapkan untuk pemasangan oksigen nasal kanul adalah:
1) tabung oksigen lengkap dengan manometer atau oksigen dinding,
2) pengukur aliran (flow meter),
3) humidifier yang sudah diisi dengan aquadest,
4) selang oksigen,
5) nasal kanula,
6) tanda dilarang merokok.
Langkah-langkah pemberian oksigen:
1) kaji kebutuhan pasien untuk pemberian oksigen dan kaji laju napas dengan menghitung frekuensi napas
2) cuci tangan
3) jelaskan prosedur yang akan dilakukan serta informed consent
4) jaga privasi pasien
5) hubungkan humidifier serta flow meter pada tabung oksigen, kemudian kanul ke selang oksigen/ humidifier
6) cek aliran oksigen dengan merasakan di punggung tangan
7) atur aliran oksigen sesuai indikasi
8) berikan posisi semi fowler/ fowler
9) pasang nasal kanula ke lubang hidung pasien
10) fiksasi nasal kanul
11) rapikah alat – alat
12) cuci tangan
12) dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan