Manajemen Konflik dalam Keperawatan
Pengertian
Istilah konflik secara etiomologis berasal dari bahasa latin “con” artinya bersama, dan ‘fligere”yang berarti benturan atau tabrakan.
Menurut Emirzon (2001) konflik adalah adanya pertentangan atau ketidak sesuaian antara pihak yang akan dan sedang mengadakan hubungan atau kerjasama.
Sedangkan menurut Pickering (2000), konflik adalah:
a. Kegiatan yang sifatnya kompetisi atau berlawanan dari suatu keadaan ketidak cocokan
b. Keadaan atau kegiatan yang antagonis ( baik dalam bentuk ide, kepentingan atau pribadi)
c. Perjuangan akibat dari kebutuhan, dorongan, kebijakan atau permintaan yang berlawanan
d. Adanya sikap / kondisi yang bermusuhan
Jenis Konflik
a. Konflik interpersonal
• Konflik yang terjadi didalam individu dan terjadi karena ketidak cocokan antara keinginan dan tanggung jawab.
• Konflik interpersonal ini dialami dan berasal dari diri individu itu sendiri.
Contoh: Seorang perawat yang baru bertugas ditempat yang baru, mendapatkan tekanan dan hal-hal baru yang tidak sesuai dengan harapannya sehingga timbul rasa tidak nyaman dalam melaksanakan tugasnya
b. Konflik antar individu –individu
• Ketidakjelasan komunikasi, ketidakharmonisan lingkungan, serta ketidakjelasan peran dan fungsi individu dalam kelompok sering menyebabkan konflik antar individu.
Contoh: Seorang perawat berbeda pendapat dengan teman di unit kerjanya, karena tidak ada pihak yang mengalah sehingga menyebabkan konflik diantara mereka.
c. Konflik antartim.
• Konflik antartim merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasi. Ketidakpahaman peran dan fungsi dari maing-masing tim di dalam suatu organisasi sering menyebabkan konflik.
Contoh: terjadi perbedaan pendapat antar tim.A dan Tim.B di suatu ruang perawatan, mengakibatkan hubungan kerja kurang harmonis
d. Konflik antara organisasi.
• Konflik antar organisasi merupakan konflik yang dapat memberikan dampak yang lebih luas, dimana tidak hanya menyangkut tim kecil sampai dalam suatu kelompok yang lebih luas dalam organisasi
Contoh: Karena adanya kesalahan dalam peneriman informasi yang diberikan oleh direktur rumah sakit, mengakibatkan terjadinya konflik antara bagian keuangan dengan bagian sarana prasarana di rumah sakit tersebut.
Strategi Penyelesaian Konflik
a. Kompromi atau Negosiasi.
• Suatu strategi manajemen konflik yang menggunakan metode ini bertujuan untuk mencapai solusi yang setidaknya dianggap adil dan dapat diterima semua pihak.
• Setiap orang yang berselisih sama-sama mengalah atau berkurban untuk menemukan jalan keluar.
• Metode ini digunakan ketika dihadapkan jalan buntu dan membutuhkan solusi sementara karena alasan waktu.
b. Kompetisi.
• Metode mengelola konflik ini dilakukan dengan mengambil sikap tegas untuk menolak perspektif pihak lain.
• Umumnya metode ini dilakukan bila kamu dihadapkan pada situasi di mana kamu perlu membela hak dan keadilan.
• Selain itu, metode ini juga digunakan saat resolusi dibutuhkan dengan cepat, dan ketika ingin menyelesaikan konflik yang tidak berkesudahan.
c. Akomodasi.
• Konflik ini berlawanan dengan kompetisi. Strategi ini biasanya digunakan dalam politik untuk merebut kekuasaan dengan berbagai konsekuensinya.
• Umumnya strategi manajemen konflik ini dilakukan bila kamu ingin menjaga kedamaian, kamu memang menerima kesalahan tersebut, merasa masalah itu tidak begitu penting bagi pihakmu, merasa tidak ada pilihan lain, dan merasa melanjutkan konflik hanya akan menimbulkan kerugian lainnya.
d. Smoothing.
• Tehnik ini merupakan penyelesaian konflik dengan cara mengurangi komponen emosional dalam konflik.
• Strategi ini dapat diterapkan pada konflik ringan, tetapi untuk konflik yang besar, tidak dapat digunakan.
e. Menghindar
• Pada stratregi ini orang menyadari adanya konflik , tetapi memilih menghindar atau tidak menyelesaikannya.
• Strategi ini dipilih apabila dirasakan kondisi menguntungkan dirinya, dan memilih menghindarinya. • Biasanya dilakukan karena dianggap masalah tersebut bukanlah masalah besar dan dapat terselesaikan seiring berjalannya waktu.
f. Kolaborasi
• Dalam kolaborasi, unsur yang terlibat menentukan tujuan bersama dan bekerjasama dalam mencapai suatu tujuan. Strataegi ini merupakan strategi “win-win solution”.
• Metode ini digunakan dalam strategi manajemen konflik untuk menemukan solusi yang tepat sehingga dapat memuaskan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik.
• Selain itu, metode kolaborasi juga dapat memaksimalkan kemampuan kerja sama anggota tim.
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. (2014). Manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik keperawatan profesional (4th ed.). Jakarta: Salemba Medika
Tutik Sri Hayati (2014). Perencanaan, Pengembangan dan Utilisasi Tenaga Keperawatan Edisi 1. Rajawali Pers. 2014.