Asuhan Keperawatan Perilaku Kekerasan

Pengertian :
Risiko Perilaku Kekerasan merupakan berisiko membahayakan secara fisik, emosi dan
seksual pada diri sendiri atau orang lain (PPNI, SDKI 2016).

Perilaku kekerasan adalah kemarahan yang diekspresikan secara berlebihan dan tidak terkendali secara verbal sampai dengan mencederai orang lain dan atau merusak lingkungan (PPNI SDKI,2016).

Asuhan Keperawatan Risiko Perilaku Kekerasan

  1. Pengkajian
    Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara dan observasi pada pasien dan keluarga.
    a. Coba ceritakan ada kejadian apa/apa yang menyebabkan Anda marah?
    b. Coba Anda ceritakan apa yang Anda rasakan ketika marah?
    c. Perasaan apa yang Anda rasakan ketika marah?
    d. Sikap atau perilaku atau tindakan apa yang dilakukan saat Anda marah?
    e. Apa akibat dari cara marah yang Anda lakukan?
    f. Apakah dengan cara yang digunakan penyebab marah Andahilang?
    g. Menurut Anda apakah ada cara lain untuk mengungkapkan kemarahan Anda

Tanda dan Gejala (Mayor)

subjektif :

1.Mengancam
2.Mengumat dengan kata-kata kasar
3.Suara keras
4. bicara ketus

objektif :

1.Menyerang orang lain
2.Melukai diri sendiri dan orang lain
3.Merusak lingkungan
4. Perilaku Agresif

Tanda dan Gejala (Minor)

subjektif: tidak ditemui

objektif :

  1. Mata melotot dan pandangan tanjam
  2. Tangan mengepal
  3. Rahang mengantup
  4. Wajah memerah
  5. Postur tubuh kaku
  1. Diagnosis Keperawatan
    Contoh kasus: Seorang laki-laki umur 27 tahun dirawat di RSJ karena memukul orang tuanya dan sering berbicara sendiri. Hasil pengkajian: tidak mau berinteraksi dengan orang lain, menunduk, rambut kotor, dan tidak rapih. Pasien mengatakan
    sedih karena belum mampu membahagiakan orang tuanya, pernah memukul ibunya dengan sapu, dan menendang pintu. Berbicara dengan nada tinggi dan suara keras dan mengeluarkan kata-kata kotor, tangan mengepal, wajah tegang dan memerah, serta rahang terkatup kuat.

    Pada kasus tersebut terdapat beberapa masalah keperawatan yaitu isolasi sosial, harga diri rendah, deficit perawatan diri, halusinasi pendengaran, risiko perilaku kekerasan. Dari kelima masalah tersebut tanda dan gejala yang paling dominan adalah tanda dan gejala pasien RPK, berarti masalah utama nya adalah risiko perilaku kekerasan.
  1. Rencana tindakan
    Tujuan: Pasien mampu:
    1) Membina hubungan saling percaya
    2) Menjelaskan penyebab marah
    3) Menjelaskan perasaan saat penyebab marah/perilaku kekerasan
    4) Menjelaskan perilaku yang dilakukan saat marah
    5) Menyebutkan cara mengontrol rasa marah/perilaku kekerasan
    6) Melakukan kegiatan fisik dalam menyalurkan kemarahan
    7) Memakan obat secara teratur
    8) Mengontrol Berbicara yang baik saat marah
    9) Melakukan kegiatan ibadah untuk mengendalikan rasa marah

    Tindakan Keperawatan
    1) Membina hubungan saling percaya
    2) Diskusikan bersama pasien penyebab rasa marah/perilaku kekerasan saat ini dan yang lalu.
    3) Diskusikan tanda-tanda pada pasien jika terjadi perilaku kekerasan
    a) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara fisik
    b) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara psikologis
    c) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara sosial
    d) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara spiritual
    e) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara intelektual
    4) Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang biasa dilakukan pada saat marah secara: Verbal terhadap orang lain, diri sendiri dan lingkungan.
    5) Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya
    6) Latih pasien cara mengontrol perilaku kekerasan secara:
    a) Patuh minum obat
    b) Fisik: tarik nafas dalam, pukul kasur dan batal.
    c) Sosial/verbal: bicara yang baik: mengungkapkan, menolak dan meminta rasa marahnya
    d) Spiritual: sholat/berdoa sesuai keyakinan pasien
    Tindakan keperawatan terhadap pasien dapat dilakukan minimal empat kali pertemuan dan dilanjutkan sampai pasien dan keluarga dapat mengontrol/mengendalikan perilaku kekerasan.

    Evaluasi
    Evaluasi kemampuan pasien mengatasi risiko perilaku kekerasan berhasil apabila pasien dapat:
    1) Menyebutkan penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan, perilaku kekerasan yang biasa dilakukan, dan akibat dari perilaku kekerasan.
    2) Mengontrol perilaku kekerasan secara teratur sesuai jadwal:
    • secara fisik: tarik nafas dalam dan pukul bantal/kasur
    • secara sosial/verbal: meminta, menolak, dan mengungkapkan perasaan dengan cara baik
    • secara spiritual
    • terapi psikofarmaka
    3) Mengidentifikasi manfaat latihan yang dilakukan dalam mencegah perilaku kekerasan

    REFERENSI
    Nurhalimah (2018) Modul Ajar Konsep Keperawatan Jiwa. Jakarta. AIPVIKI
    PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *