Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Gizi Pada Ibu Hamil
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)GIZI PADA IBU HAMIL
Topik : Gizi Pada Ibu Hamil
Sasaran : Ibu Hamil
Tempat :
Hari/Tanggal :
Waktu :
Penyuluh :
I. Latar Belakang
Kehamilan adalah saat ketika kebutuhan gizi menjadi lebih tinggi, dan memenuhi kebutuhan tersebut memiliki efek positif pada kesehatan sang ibu dan bayi yang belum lahir. Dampak gizi terhadap janin yang sedang berkembang selama kehamilan berdampak untuk seumur hidupnya, dan tentu kita ingin melihat anak-anak memiliki warisan kesehatan yang baik untuk masa depan. Wanita menikmati kehamilan yang sehat tanpa efek negatif dari gizi buruk pada kesehatan mereka, dan dalam kemungkinan status gizi terbaik untuk mendukung pemberian ASI (Bobak, 2005).
Gizi seimbang ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara gizi yang diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan perkembangan janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan gizi dari aneka ragam makanan. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat – zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya. Demikian pula, bila makanan ibu kurang tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula.
Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama,perdarahan, infeksi, dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebih dapat mengakibatkan kenaikan berat badan yang berlebihan , bayi besar, dan dapat pula terjadi pre-eklamsi ( keracunan kehamilan) (Soeditustam, 2004).Nutrisi layak mendapatkan perhatian khusus selama kehamilan dan menyusui karena kebutuhan nutrisi yang tinggi dan peran penting gizi bagi janin dan bayi. Adaptasi fisiologis selama kehamilan sebagian melindungi janin dari kekurangan diet ibu, tetapi meskipun demikian kekurangan ini dapat memiliki konsekuensi bagi kesehatan dan perkembangan janin dan bayi jangka panjang (Ali, 2009)Pasokan nutrisi yang cukup menjadi faktor lingkungan paling penting yang mempengaruhi hasil kehamilan.
Wanita dengan kehamilan usia dini atau berjarak dekat berada pada peningkatan risiko memasuki kekurangan cadangan nutrisi cadangan. Deplesi nutrisi ibu dapat berkontribusi pada peningkatan insiden kelahiran prematur dan retardasi pertumbuhan janin serta peningkatan risiko kematian ibu dan morbiditas (Eva, 2010).
Berdasarkan laporan dari petugas di Puskesmas menunjukka bila kenaikkan berat badan ibu hamil di wilayah kerja nya hanya sedikit, dan untuk melakukan ante natal care di Puskesmas Pembantu hanya apabila ada keluhan saja. Maka dari itu berdasarkan latar belakang diatas maka penulis menyusun satuan acara penyuluhan ini dengan judul “Pentingnya Nutrisi Bagi Ibu Hamil”.
A. Kebutuhan Peserta
Berdasarkan laporan dari petugas di Puskesmas Pembantu Tabing data menunukkan bila sedikitnya kenaikan berat badan ibu hamil. Hal ini perlu diadakan penyuluhan, yang berfungsi untuk memberi pengetahuan kepada masyarakat yang belum mengetahui hal tentang Gizi Ibu Hamil.
B. Karakteristik Peserta
Ibu Hamil di wilayah kerja ……
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUMSetelah diberikan penyuluhan kepada ibu hamil diharapkan mampu mengetahui serta memahami tentang berbagai kebutuhan gizi pada ibu hamil
III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSSetelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang gizi pada ibu hamil diharapkan peserta penyuluhan dapat :
a. Memahami apa pengertian gizi seimbang untuk ibu hamil
b. Memahami apa tujuan gizi pada ibu hamil
c. Memahami apa masalah yang berhubungan dengan gizi ibu hamil
d. Memahami apa kebutuhan nutrisi ibu hamil
e. Memahami zat gizi yang diperlukan selama hamil
f. Memahami apa saja menu makanan seimbang
g. Memahami apa tanda dan gejala kurangnya nutrisi pada ibu hamil
h. Memahami apa pengaruh keadaan gizi terhadap proses kehamilan
IV. MATERI (Terlampir)
a. Pengertian gizi seimbang untuk ibu hamil
b. Tujuan gizi pada ibu hamil
c. Masalah yang berhubungan dengan gizi ibu hamil
d. Kebutuhan nutrisi ibu hamil
e. Zat gizi yang diperlukan ibu hamil
f. Menu makanan seimbang
g. Tanda dan gejala kurangnya nutrisi pada ibu hamil
h. Pengaruh keadaan gizi terhadap proses kehamilan
V. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
VI. MEDIA DAN ALAT PENYULUHAN
a. Leaflet
b. Proyektor
c. Laptop
VII. SETTING TEMPAT
Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan tim penyuluhan
VIII. PENGORGANISASIAN
a. Pembimbing :
b. Moderator :
Tugas Moderator :
a. Membuka penyuluhan.
b. Memperkenalan diri
c. Memberitahu pokok bahasan penyuluhan kepada peserta.
d. Kontrak waktu dengan peserta penyuluhan.
e. Menyampaikan rute atau tahap-tahap dalam penyuluhan.
f. Menguraikan secara singkat latar belakang dan tujuan penyuluhan.
g. Mempersilakan pemateri untuk menyampaikan materi.
h. Membuka sesi tanya-jawab.
i. Mempersilakanpeserta untuk bertanya.
j. Mempersilakan pemateri untuk menjawab pertanyaan peserta.
k. Merangkum inti presentasi pemateri.
l. Mengucapan terimakasih kepada pemateri dan peserta.
m. Menutup penyuluhan.
c. Pemateri :
Tugas Pemateri:
a. Menyampaikan materi penyuluhan.
b. Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta.
d. Notulen :
Tugas Notulen:
a. Bertanggung-jawab atas daftar hadir peserta penyuluhan.
b. Mencatat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta.
c. Mencatat jawaban-jawaban yang disampaikan oleh pemateri.
d. Membuat rangkuman materi penyuluhan.
e. Membuat Laporan Penyuluhan setelah terlaksananya penyuluhan.
e. Fasilitator :
Tugas Fasilitator
:a. Mempersiapkan dan bertanggung-jawab atas setting tempat penyuluhan, seperti susunan dan jumlah meja dan kursi yang digunakan dalam penyuluahan.
b. Mempersiapakan dan bertanggung-jawab atas segala media dan alat peraga yang digunakan oleh pemateri dalam penyuluhan.
c. Selalu memfasilitasi semua kebutuhan peserta dalam penyuluhan dan menyesuaikannya dengan kondisi saat penyuluhan, sehingga penyuluhan berjalan dengan lancar.
f. Observer :
Tugas Observer :
a. Memonitor atau memantau selama berjalannya penyuluhan.
b. Mengamati reaksi peserta penyuluhan.
c. Mengamati keberhasilan penyuluhanan.
g. Koordinator Lapangan :
Tugas koordinator lapangan adalah mengkoordinasi hal-hal yang terjadi pada saat penyuluhan, baik sebelum, sedang, maupun sesudah penyuluhan.
IX. KEGIATAN PENYULUHAN
No | Waktu | Kegiatan penyuluhan | Kegiatan Peserta |
1 | 5 menit | Pembukaan :· Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam· Memperkenalkan diri dan anggota kelompok serta pembimbing· Menjelaskan tujuan dari penyuluhan· Menyebutkan materi yang akan diberikan· Kontrak Waktu : 1×30 menit· Menjelaskan Tata tertib :- Peserta mendengarkan materi yang dijelaskan hingga selesai, apabila ada keperluan keluar maka harus seizin moderator.- Peserta diperbolehkan bertanya saat materi selesai diberikan.- Bila ada peserta yang ingin meninggalkan tempat penyuluhan harus dengan seizin moderator. | Menjawab salam MendengarkanMemperhatikan |
2 | 15 menit | Pelaksanaan :· Menggali pengetahuan peserta tentang pengertian gizi seimbang untuk ibu hamil· Memberikan re-inforcement· Memahami apa pengertian gizi seimbang untuk ibu hamil· Menggali pengetahuan peserta tentang tujuan gizi pada ibu hamil· Memberikan re-inforcement· Memahami apa tujuan gizi pada ibu hamil· Memahami apa masalah yang berhubungan dengan gizi ibu hamil· Memahami apa kebutuhan nutrisi ibu hamil· Memahami zat gizi yang diperlukan selama hamil· Memahami apa saja menu makanan seimbang· Menggali pengetahuan peserta tentang apa saja tanda dan gejala kurang nutrisi pada ibu hamil· Memberikan re-inforcement· Memahami apa tanda dan gejala kurangnya nutrisi pada ibu hamil· Memahami apa pengaruh keadaan gizi terhadap proses kehamilan | · Menjawab · Mendengarkan&Memperhatikan· Menjawab · Mendengarkan&Memperhatikan s· Mendengarkan&Memperhatikan· Mendengarkan&Memperhatikan· Mendengarkan&Memperhatikan· Mendengarkan&Memperhatikan· Mendengarkan&Memperhatikan· Menjawab · Mendengarkan&Memperhatikan |
3 | 7 menit | Evaluasi :· Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya· Memberikan reward kepada 3 peserta yang bertanya dahulu· Menanyakan kepada peserta penyuluhan tentang materi yang telah diberikan dan memberikan reinforcement kepada peserta penyuluhan jika dapat menjawab pertanyaan | Bertanya Menjawab pertanyaan |
4 | 3 menit | Terminasi :· Mengucapkan terimakasih atas peran serta peserta penyuluhan· Mengucapkan salam penutup· Menyebarkan leaflet | MendengarkanMenjawab salam |
X. EVALUASI
a. Kriteria struktur
1. Kontrak waktu dan tempat diberikan sebelum acara dilaksanakan
2. Pembuatan SAP, leaflet dikerjakan maksimal 2 hari sebelumnya
3. Penentuantempat yang akandigunakandalampenyuluhan
4. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat penyuluhan dilaksanakanb.
Kriteria proses
1. Peserta sangat antusias dan aktif bertanya selama materi penyuluhan berlangsung
2. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dari awal sampai akhir
3. Pelaksanaan kegiatan sesuai SAP yang telahdibuat
4. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job descriptionc.
Kriteria hasil
1. Peserta yang dating dalam penyuluhan ini minimal 5-8 orang
2. Peserta dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai akhir
3. Acara dimulai tepat waktu tanpa kendala
4. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan
5. Peserta dapat memahami 80% materi yang telah disampaikan penyuluh dilihat dari kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh dengan benar.
XI. SUMBER REFERENSI
Ali, Syaifudin. (2009). Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan Dan Perawatan Bayi. Jogjakarta: Diglossia Media.
Almatsier, S. (2006). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
Arisman, M.B. (2013) . Buku ajar ilmu gizi “gizi dalam daur kehidupan”.Jakarta: EGC.
Bobak. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta : ECG.
Dirjen Bina Gizi dan KIA. (2013). Pembinaan Gizi Masyarakat. Jakarta: Kemenkes RI.
Eva. (2010). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info Media.
Francin, P. (2005). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.
Kartasapoerta, G. (2003). Ilmu Gizi. Jakarta : Rineka Cipta.Sediaoetama,
Ahmad , D. (2006). Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat.
Soedisustam. (2004). Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi. Jakarta : PT. Dian Rakyat.
Sulistyoningsih, Haryani. (2011). Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak. Jogjakarta: Graha Ilmu.Sunita,
Almatsier. (2006). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.Path. (2005). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.
Victoria. (2008). Nutrisi Tepat Untuk Kehamilan Sehat. Jakarta: Nutrisia
Lampiran Materi
A. Pengertian Gizi Seimbang Untuk Ibu Hamil
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh. (Arisman, 2013). Sedangkan Gizi adalah zat zat yang terkandung dalam makanan yang di perlukan untuk kehidupan manusia. (Arisman, 2013). Sumber zat pembangun Diperlukan untuk pertumbuhan dan dapat diperoleh dari lauk pauk seperti daging, ikan, telur, tahu, tempe dan kacang-kacangan.Sumber zat pengatur diperlukan agar semua fungsi tubuh melaksanakan tugasnya secara teratur yang diperoleh dari sayur-sayuran dan buah-buahan. Jadi nutrisi adalah asupan berupa makanan bagi tubuh yang mengandung gizi, dimana dalam gizi tersebut terdapat sumber zat pembangun untuk pertumbuhan sumber zat pengaturuntuk fongsi metabolisme tubuh (Path, 2005).Gizi seimbang ibu hamil adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur dalam susunan yang seimbang dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan gizi ibu hamil. Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun tidak semua kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional.Zat tenaga adalah makanan yang mengandung zat tenaga, antara lain : kentang, singkong, jagung, roti dan sagu. Zat pembangun adalah makanan yang mengandung zat pengatur antara lain: tempe, tahu, ikan asin, udang, telur, ayam, daging, hati, kacang hijau, dan lain-lain. Zat pengatur adalah makanan yang mengatur zat pengatur antara lain : kangkung, daun singkong, bayam, sawi hijau, kacang panjang, jeruk, pepaya, nangka, mangga, dan lain-lain
B. Tujuan Gizi Pada Ibu Hamil
1. Cukup kalori, protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin, mineral dan cairan untuk memenuhi zat gizi ibu, janin serta plasenta.
2. Makanan padat kalori dapat membentuk lebih banyak jaringan tubuh bukan lemak.
3. Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat baku selama hamil.
4. Perencanaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil untuk memperoleh dan mempertahankan status gizi optimal sehingga dapat menjalani kehamilan dengan aman dan berhasil, melahirkan bayi dengan potensi fisik dan mental yang baik, dan memperoleh cukup energiuntuk menyusui serta merawat bayi kelak.
5. Perawatan gizi dapat membantu pengobatan penyulit yang terjadi selama kehamilan (diabetes kehamilan).
6. Mendorong ibu hamil sepanjang waktu untuk mengembangkan kebiasaan makan yang baik yang dapat diajarkan kepada anaknya selama hidup. (Victoria, 2008)
C. Masalah yang Berhubungan Dengan Gizi Pada Ibu Hamil
Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai dengan umur kehamilan. Berat badan yang bertambah dengan normal, menghasilkan anak yang normal. Kenaikan berat badan ibu hamil meliputi beberapa unsusr/bagian. Sebagian memuat unsur anak, sebagian lagi memuat unsur ibu. Kenaikan berat badan ibu kemungkinan terasa sudah cukup, tetapi kenaikan itu lebih banyak menambah berat badan ibu dibanding untuk menambah berat anak. Kenaikan berat badan ibu belum tentu menghasilkan anak yang besar, demikian juga sebaliknya. Penambahan berat badan ibu harus dinilai. Penambahan berat badan ibu hamil sudah lebih dari 12,5 kg tetapi anak yang dikandungnya kecil maka berat badan masih harus ditambah. Berat badan calon ibu saat mulai kehamilan adalah 45-65 kg. Jika kurang dari 45 kg sebaiknya berat badan dinaikkan lebih dulu hingga mencapai 45 kg sebelum hamil dan sebaliknya. Berat badan ibu sebelum hamil dan kenaikan berat badan selama hamil kurang (underweight) atau lebih (overweihgt) dari normal akan membuat kehamilan menjadi beresiko (low risk). Berat badan ibu yang kurang akan beresiko melahirkan bayi dengan berat badan kurang atau Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Bayi dengan BBLR tentu akan terganggu perkembangan dan kecerdasannya, selain kesehatan fisiknya yang juga kurang bagus. Berat badan ibu berlebih atau sangat cepat juga beresiko mengalami perdarahan atau bisa jadi merupakan indikasi awal terjadinya keracunan kehamilan (pre-eklamsia) atau diabetes. Mula-mula overweight, lalu tensi naik, bengkak kaki, ginjal bermasalah, akhirnya keracunan kehamilan. Hal tersebut akan beresiko menghambat penyempitan pembuluh darah. Apabila penyempitan pembuluh darah menghebat akan berakibat fatal bagi janin. Berat badan ibu yang berlebihan juga dapat mempengaruhi proses persalinan. Jadi berat badan ideal akan mempermudah berjalannya kelahiran tanpa komplikasi. Kalaupun ada hanya sedikit (low risk), nifas juga akan segera usai. Berat badan yang ideal selama hamil akan segera kembali bentuk tubuh ke berat semula setelah melahirkan.
D. Kebutuhan Nutrisi Ibu HamilNutrisi yang diperlukan adalah (Sunita, 2006) :
1. Karbohidrat dan lemaksebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori dapat diperoleh dari serealia, umbi-umbian.
2. Protein Protein sangat diperlukan untuk membangun, memperbaiki, dan mengganti jaringan tubuh. Ibu hamil memerlukan tambahan nutrisi ini agar pertumbuhan janin optimal. Protein dapat Anda dapatkan dengan mengkonsumsi tahu, tempe, daging, ayam, ikan, susu, dan telur. sebagai sumber zat pembangun dapat diperoleh dari daging, ikan, telur dan kacang-kacangan.
3. Mineral sebagai zat pengatur dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur–sayuran.
4. Vitamin B kompleks berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung agar berfungsi secara normal. Dapat dijumpai pada serealia, biji – bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi, telur dan produk susu.
5. Vitamin D berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi Anda. Sumbernya terdapat pada minyak hati ikan, kuning telur dan susu.
6. Vitamin E berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Makanlah lembaga biji-bijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran hijau.
7. Asam folat berguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah, banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol dan brokoli. Pada buah-buahan, asam folat terdapat dalam jeruk, pisang, wortel dan tomat. Kebutuhan asam folat selama hamil adalah 800 mcg per hari, terutama pada 12 minggu pertama kehamilan. Kekurangan asam folat dapat mengganggu pembentukan otak, sampai cacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak janin.
8. Zat besi yang dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia, banyak terdapat pada sayuran hijau (seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya), daging dan hati.
9. Kalsium, diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi ibu hamil dari osteoporosis Jika kebutuhan kalsium ibu hamil tidak tercukupi, maka kekurangan kalsium akan diambil dari tulang ibu. Sumber kalsium yang lain adalah sayuran hijau dan kacang-kacangan. Saat ini kalsium paling baik diperoleh dari susu serta produk olahannya. Susu juga mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, D, B2, B3, dan vitamin C.
E. Zat Gizi Yang Diperlukan Selama Hamil
Pada masa kehamilan dianjurkan mengkonsumsi makanan yang mengadung zat gizi tertentu sebagai penunjang kesehatan ibu dan janin maupun untuk keperluan perkembangan dan pertumbuhan janin. Berikut ini merupakan zat gizi yang diperlukan ibu hamil:
Hal yang perlu diperhatikan ibu hamil dalam mengatur menu makanan selama hamil, antara lain: (Almatsier, 2006).
1. Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang berlebihan, susu berlemak dan makanan yang sudah tidak segar.
2. Ibu hamil sebaiknya makan teratur sedikitnya tiga kali sehari.
3. Hidangan yang tersusun dari bahan makanan bergizi.
4. Mempergunakan aneka ragam makanan yang ada.
5. Memilih dan membeli berbagai macam bahan makanan yang segar.
6. Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas, seperti sawi, kool, kubis dan lain-lain.
7. Mengurangi bumbu yang merangsang, seperti pedas, santan kental.
8. Menghindari merokok dan minum-minuman keras.
Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil.
Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu selama hamil.
Contoh menu makanan dalam sehari bagi ibu hamil (Victoria, 2008)
Bahan Makanan | Porsi Hidangan Sehari | Jenis Hidangan |
Nasi | 5+1 porsi | Makan pagi : nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan ikan/daging 1 potong sedang (40 gram), tempe 2 potong sedang (50 gram), sayur 1 mangkok dan buah 1 potong sedang |
Sayuran | 3 mangkuk | |
Buah | 4 potong | |
Tempe | 3 potong | Makan Selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang |
Daging | 3 potong | |
Susu | 2 gelas | Makan Siang: nasi 3 porsi (300gram), dengan lauk, sayur, dan buah sama dengan pagiSelingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedangMakan malam: nasi 2,5 porsi (250 gram) dengan lauk, sayur, dan buah sama dengan pagi/siangSelingan : susu 1 gelas |
Minyak | 2 gelas | |
Gula | 2 sendok makan |
Menu diatas dapat divariasikan dengan bahan makanan pengantinya, sebagai berikut :
Jenis | Bahan Makanan Pengganti |
1 porsi nasi (100 gram) | Roti 3 potong sedang (70 gram), kentang 2 biji sedang (210 gram), kue kering 5 buah besar (50 gram), mie basah 2 gelas (200 gram), singkong 1 potong besar (210 gram), jagung biji 1 piring (125 gram), talas 1 potong besar (125 gram), ubi 1 biji sedang (135 gram) |
1 potong sedang ikan (40 gram) | 1 potong kecil ikan asin (15 gram), 1 sendok makan teri kering (20 gram), 1 potong sedang ayam tanpa kulit (40 gram), 1 buah sedang hati ayam (30 gram), 1 butir telur ayam negeri (55 gram), 1 potong daging sapi (35 gram), 10 biji bakso sedang (170 gram) dan lainnya |
1 mangkuk (100 gram) sayuran | Buncis, kol, kangkung, kacang panjang, wortel, labu siam, sawi, terong dan lainnya. |
1 potong buah | 1 potong besar papaya (110 gram), 1 buah pisang (50 gram), 2 buah jeruk manis (110 gram), 1 potong besar melon (190 gram), 1 potong besar semangka (180 gram), 1 buah apel (85 gram), 1 buah besar belimbing (140 gram), 1/4 buah nenas sedang (95 gram), 3/4 buah mangga besar (125 gram), 9 duku buah sedang (80 gram), 1 jambu biji besar (100 gram), 2 buah jambu air sedang (110 gram), 8 buah rambutan (75 gram), 2 buah sedang salak (65 gram), 3 biji nangka (45 gram), 1 buah sedang sawo (85 gram), dan lainnya. |
2 potong sedang tempe (50 gram) | Tahu 1 potong besar (110 gram), 2 potong oncom kecil (40 gram), 2 sendok makan kacang hijau (20 gram), 2,5 sendok makan kacang kedelai (25 gram), 2 sendok makan kacang merah segar (20 gram), 2 sendok makan kacang tanah (15 gram), 1,5 sendok makan kacang mete (15 gram), dan lainnya. |
1 gelas susu sapi (20 cc) | 4 sendok makan susu skim (20 gram), 2/3 gelas yogurt non fat (120 gram), 1 potong kecil keju (35 gram), dan lainnya. |
Minyak kelapa 1 sendok the (5 gram) | avokad 1/2 buah besar (60 gram), 1 potong kecil kelapa (15 gram), 2,5 sendok makan kelapa parut (15 gram), 1/3 gelas santan (40 gram), dan lainnya. |
Gula pasir 1 sendok makan (13 gram) | 1 sendok makan madu (15 gram) |
G. Tanda dan Gejala Kurangnya Nutrisi Pada Ibu Hamil
1. Kelelahan dan kekurangan energi
2. Pusing
3. Sistem kekebalan tubuh yang rendah (yang mengakibatkan tubuh kesulitan untuk melawan infeksi)
4. Kulit Kering
5. Gusi bengkak dan berdarah
6. Sulit untuk berkonsentrasi dan mempunyai reaksi yang lambat
7. Berat badan kurang
8. Pertumbuhan yang lambat
9. Kelemahan pada otot
10. Terdapat masalah pada fungsi organ tubuh. (Arisman, 2013)
H. Pengaruh Keadaan Gizi terhadap Proses KehamilanPengaruh gizi terhadap proses kehamilan dapat mempengaruhi status gizi ibu sebelum dan selama kehamilan. Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah baik pada ibu maupun janin antara lain sebagai berikut:1. Terhadap IbuGizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, perdarahan dan berat badan ibu tidak bertambah secara normal serta terkena penyakit infeksi.2. Terhadap PersalinanPengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), perdarahan setelah persalinan serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.3. Terhadap JaninKekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran , abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan) dan lahir dengan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR).